Semenjak indonesia merdeka sampai sekarang, sudah
ada 6 presiden yang berganti. Dan tentu saja mereka memiliki gaya kepemimpinan
masing-masing. Hal ini sungguh menarik untuk sedikit di bahas dan mungkin nanti
bisa disimpulkan bahwa, “adakah gaya kepemimpinan yang ideal bagi seorang
pemimpin, atau lebih khususnya pemimpin di Indonesia??
Sebelum kita membahas satu persatu presiden, mari
kita pelajari sedikit tentang tipe-tipe personaliti manusia. Secara umum ada 4
tipe personaliti kepemimpinan yg ada, yaitu:
1. Tipe Dominance (dominan): atau biasa dalam
ilmu psikologi disebut dengan korelis. Bagaiman tipe ini bertindak? Tipe ini
adalah seorang tipe yang dominan (yaiyalahh! -_-”), keras kepala dan mungkin
agak galak. (saya tidak bisa menjelaskan seberapa galak arena tentu saja arti
galak sangat berbeda antara mas-mas yang kerja di salon dengan anggota Brimob
kan?? :p). Nah intinya tipe ini adalah tipe yang drive atau penyetir.
2.Tipe Steadiness (teguh) sangat berbeda 180
derajat dengan tipe dominance, tipe ini adalah tipe yang penurut (bukan berarti
menurut dengan bawahannya –> ngapain jadi pemimpin klo gini.. -_-”). Tapi
lebih tepatnya orang steadiness memiliki jiwa yang loyal, rajin, cinta damai,
suka melayani orang lain dan pekerja keras. Dalam ilmu psikologi biasa kita
sebut dengan plegmatis. Cocoklah ini orang kalau bekerja bareng sama tipe
Dominance. Tetep nerimo walopun dimarah2in juga. hehe.
3. Tipe Influence (mempengaruhi): Ciri-ciri tipe
ini yang mudah terlihat adalah terlihat supel. Tipe ini memiliki rasa humanisme
dan humor yang bagus. Sangat optimis dalam menghadapi masalah. Sangat
bersemangat, enjoy the life , dan spontanitas. Namun kejelekan tipe ini yah
kurang teliti, kurang waspada terhadap musuh, cenderung malas. hmm, apalagi
ya.. (ga tega nyebut kekurangannya soalnya kebetulan penulis bertipe ini
*menurut test psikogi UI* hihihi). Biasanya di dunia psikologi tipe ini disebut
dengan sanguinis.
4. Tipe Compliance (memenuhi):: Duh bingung juga
ney istilahnya. Pokoknya tipe ini berkebalikan dengan tipe Influence. Biasa di
sebut dengan melankolis (Tapi jangan membayangkan presiden-presiden kita dengan
tipe ini akan meneteskan air matanya saat mendengarkan lagu melow nya Rossa
atau menangis saat di putus pacarnya.. *hihihi ,anak SMP bgt siy!*). Intinya
sangat taat pada hukum, birokrasi atau aturan yang berlaku. Sangat teratur,
teliti, waspada, sangat berstrategi dan mungkin juga aga sedikit pendendam.
Hati-hati sekalinya dia sakit hati ga akan pernah lo di sapa lagi. (serem ga
siy si melankolis ini).
Nah setelah kta bahas tipe-tipe personaliti,
selanjutnya akan kita bahas tipe-tipe yang manakah presiden-presiden kita ini.
Yuk maree..! Sebagai tambahan, bahwa dalam ilmu psikologi kebanyakan orang akan
memiliki lebih dari satu tipe yang saya sebutkan diatas tersebut. Ada siy yang
biasanya punya 3 atau bahkan 4 (psikopat kali ya, yang personalitnya ga jelas!)
atau bahkan cuma punya satu (duh, ga berwarna bgt hdupnya -_-”). Nah biar ideal
kita cari 2 kombinasi aja untuk masing2 presiden kita.
1. Soekarno: Ayo tebak tipe yang manakah Pak
Karno ini. Mulai dari gebrakan proklamasi yang dia lakukan, bahkan sempet
eyel-eyelan dulu sama pemuda sampai-sampai pak Karno di culik. (kebetulan saya
bukan pecinta sejarah, jadi cuma adegan action inilah yang saya ingat,hehe).
Pandanganya jauh ke depan tenatang cita-cita indonesia, sangat bermotivasi
untuk mewujudkannya Sangat di segani oleh dunia luar. Lalu dengan dirubahnya
demokrasi negara kita menjadi terpimpin, hmm.. tindakan ini sangat mengebrak
sekali, hanya akan dilakukan oleh orang bertipe dominance. Setuju ga?? Nah buat
tipe keduanya bisa dilihat dari gaya berbicaranya. Sangat supel kan, terbukti
dong banyak wanita yang suka,, hehe. Engga, maksud saya bagaimana dia berbicara
dan mempengaruhi orang lain sangatlah mempesona (kata org2 dulu siy, gw sendiri
juga belom pernah liat secara langsung). Kalo dibayangin, yah.. mirip-mirip
Obama laahh.. Jadi bisa saya katakan Pak Karno memiliki tipe kepemimpinan
Dominance-Influence.
2. Soeharto: Udah bisa di tebak dong pak Harto
ini bertipe apa. Yang saya ingat siy ini, waktu dulu papa dan mama saya selalu
mencoblos nomer 2 (golkar) saat pemilu. Saat saya tanya; Lho kenapa pa, ma?
Mereka menjawab; kamu masih mau bisa sekolah ga?! kamu mau sepeda baru ga pas
ultah mu?!. Walopun saat itu saya ga tau arti jawaban mereka, tetapi untuk
sementara pada saat itu jawaban mereka saya terima-terima aja. Demi sepeda BMX
baru gitu lho cooyyy..!! hehehe. Oke setuju kan klo saya sebut tipe Bapak
Seribu senyum ini adalah tipe Dominance?? (kalau ga setuju saya berhenti nulis
niy! *ngambek*) hehe.
Lalu kira-kira combine nya apa ya? Apakah beliau supel? saya lebih memilih kalau beliau ini agak pendendam (saya tambahin agak, soalnya takut di dendamin sama anaknya niy) maaff… :(. Beliau sangat berstrategi, tidak sembarangan (berbeda bgt sama sanguinis/influence). Bagaimana Soekarno yang bertipe influence dengan mudahnya “diturunkan” oleh Soeharto. Dan bagaimana strategi Soeharto yang bisa membuat dia berkuasa selama 32 tahun, ini menandakan dia bertipe Compliance. Bagaimana dia membuat MPR/DPR berasal dari partai politik pendukung dia, itulah seninya strategi politik yang dilakukan oleh sang compliance. Lalu beliau dendam kepada siapa? Yah kepada orang yang akan kita bahas selanjutnya.. hhihihihi. Jadi kesimpulannya Pak Harto memiliki tipe kepemimpinan Dominance-Compliance.
Lalu kira-kira combine nya apa ya? Apakah beliau supel? saya lebih memilih kalau beliau ini agak pendendam (saya tambahin agak, soalnya takut di dendamin sama anaknya niy) maaff… :(. Beliau sangat berstrategi, tidak sembarangan (berbeda bgt sama sanguinis/influence). Bagaimana Soekarno yang bertipe influence dengan mudahnya “diturunkan” oleh Soeharto. Dan bagaimana strategi Soeharto yang bisa membuat dia berkuasa selama 32 tahun, ini menandakan dia bertipe Compliance. Bagaimana dia membuat MPR/DPR berasal dari partai politik pendukung dia, itulah seninya strategi politik yang dilakukan oleh sang compliance. Lalu beliau dendam kepada siapa? Yah kepada orang yang akan kita bahas selanjutnya.. hhihihihi. Jadi kesimpulannya Pak Harto memiliki tipe kepemimpinan Dominance-Compliance.
3. Habibie: Kalau boleh saya bilang Presiden yang
satu ini adalah presiden yang paling loyal dan rajin terhadap pekerjaannya.
Bahkan dari informasi yang saya dapat, Pak Habibie sering tidur hanya 2 – 3 jam
perhari demi menyelesaikan tugasnya. Bahkan saking cerdasnya, mentri ekonomi
kita pada saat itu pernah di beri presentasii pengarahan tentang bagaimana
seharusnya ekonomi indonesia di perbaiki. (Gila, lulusan teknik tapi jago ekonomi
juga). Tapi beliau tidak pernah marah kalau di debat, tidak seperti Pak Harto
dan Pak Karno. Pak Habibie suka di debat demi mencapai hasil yg lebih baik.
Bahkan sering banget beliau di eyel sama para mentrinya. Tapi enjoy-enjoy aja,
ga pernah marah ga pernah dendam. Sayang saja, di bidang politik beliau bisa di
bilang polos. Demi membuat semua senang, keputusan nya dalam pemilu timor-timor
secara cerdik dimanfaatkan oleh lawan-lawan politiknya. Alhasil beliau cuma
menjabat 1 tahun deh.. *hiks, sedih deh! T_T*. Bagaimana gambaran dia memimpin
ditambah dengan sikapnya saat dia bekerja bersama Pak Harto sbg mentrinya, bisa
dikatakan beliau bertipe Steadiness. Lalu kalau di bilang supel,,hmm engga
juga.. Malahan beliau orang yang sangat teliti dan teratur (mentri-mentri
paling ga bisa kalau mau bohong sama presiden kita yang satu ini. Jadi bisa di
katakan beliau juga bertipe compliance. Untung saja habibie bertipe utama
steadiness yang cinta damai. jadi meskipun beliau juga bertipe compliance namun
beliau bukanlah tipe orang yang pendendam gitu loch..! Kesimpulan saya, Pak
Habibie memiliki tipe kepemimpinan Steadiness-Compliance.
4. Gus Dur: Dari gayanya yang easy going, sangat
optimis namun ceplas-ceplos saat di tanya wartawan, dan seolah “mengampangkan”
semua persoalan-persoalan dengan ciri khasnya “gitu aja kok repot?” terlihat
bahwa dia adalah tipe Influence/sanguinis (sama niy ama gw.. =_=”).
Humanismenya (sisi kemanusiaannya) baik sekali, terbukti dari di resmikannya
agama ke-6 di negri ini. Namun sikap (maaf) “sembrononya” juga terlihat dari
sikapnya yang sering tertidur saat rapat kabinet ataupun keinginannya untuk
manjalin hubungan diplomatik dengan israel. (lagi-lagi sisi humanisme sangat di
tonjolkan oleh Gus Dur). Dan efek dari sifat sembrono (walaupun jago
mempengaruhi orang, influence juga mudah percaya dengan orang) si Influence ini
dengan mudah dimanfaatkan oleh lawan-lawan politiknya. Turun deh jadinya
beliau, padahal belum akhir masa pemerintahannya. *sedih :(* . Disisi lain
beliau juga seorang yang pemarah lho, ia kerapkali menggebrak meja saat anak
buahnya tidak menuruti keinginannya. Di depan beliau anak buah seakan takut,
namun di belakang beliau sangat lah berbeda. Ini lah kekurangan lain dari sang
influence, yaitu kurang waspada dan kurang strategi saat menghadapi musuh-musuh
yang tersembunyi. (cerita2 politik presiden akan di bahas pada tulisan lain).
Jadi bisa dikatakan bahwa, Gus Dur memliki tipe kepemimpinan
Influence-Dominance.
5. Megawati: Ia sangatlah teliti dan teratur,
namun bukan pada bidang pemerintahan yang beliau geluti saat menjadi presiden
RI. Namun beliau sangat teratur sekali dalam menata rumah dan taman pribadinya
(yang merupakan hobi beliau). Pernah saat Seorang menteri datang untuk meminta
petunjuk dalam suatu persoalan ekonomi, namun beliau menjawab; “yah terserah
kamu deh mau diapain, saya percaya kamu.” Lalu pembicaraan berlanjut dengan
topik berbeda, “ini lho saya sedang merawat bunga yang baru, bagus kan?”.
Para mentripun banyak yang suka dengan ibu Mega, karena mereka jarang mendapatkan tekanan saat mereka bekerja, namun buat mentri yang sedang bekerja sungguh-sungguh malahan jadi sering bingung dengan jawaban ibu Mega. Terlebih jika Taufik Kemasi ikut mengambil keputusan, jadi seolah ada 2 nahkoda dalam satu kapal. Misal dalam pencalonan gubernur jawa barat. Hmmm, sedikit diluar konteks tulisan ini, lalu kebijakan-kebijakan yang Ibu buat siapa yang sebenanya membuat?? Yah tanpa saya beritahu juga para pembaca tentunya sudah banyak yang tahu. :).
Dalam bidang pemerintahan hampir mirip seperti Pak SBY, beliau selalu berupaya berjalan di jalur hukum, takut jika ada ketentuan undang-undang yang dilanggar, tidak suka konfrontasi dan lamban dalam mengambil keputusan. Beliaupun mudah tersinggung dan juga pendemdam lho, bahkan akan terus mengkritik orang yang di dendam. Kesimpulan dari sedikit uraian ini adalah, bahwa Megawati memiliki tipe kepemimpinan Compliance-Steadiness.
Para mentripun banyak yang suka dengan ibu Mega, karena mereka jarang mendapatkan tekanan saat mereka bekerja, namun buat mentri yang sedang bekerja sungguh-sungguh malahan jadi sering bingung dengan jawaban ibu Mega. Terlebih jika Taufik Kemasi ikut mengambil keputusan, jadi seolah ada 2 nahkoda dalam satu kapal. Misal dalam pencalonan gubernur jawa barat. Hmmm, sedikit diluar konteks tulisan ini, lalu kebijakan-kebijakan yang Ibu buat siapa yang sebenanya membuat?? Yah tanpa saya beritahu juga para pembaca tentunya sudah banyak yang tahu. :).
Dalam bidang pemerintahan hampir mirip seperti Pak SBY, beliau selalu berupaya berjalan di jalur hukum, takut jika ada ketentuan undang-undang yang dilanggar, tidak suka konfrontasi dan lamban dalam mengambil keputusan. Beliaupun mudah tersinggung dan juga pendemdam lho, bahkan akan terus mengkritik orang yang di dendam. Kesimpulan dari sedikit uraian ini adalah, bahwa Megawati memiliki tipe kepemimpinan Compliance-Steadiness.
6. SBY: Hampir mirip dengan gaya Ibu megawati
yang teliti dan teratur. Namun SBY mengimplementsikan sifat keteraturan dan
ketelitian itu dalam pekerjaannya sebagai presiden. Dia tidak asal ambil
keputusan, tidak mau ikut campur diluar kewenangannya, walaupun sebnarnya dia
sangat bisa. Karena dia sangat berstrategi, dia sadar bahwa di balik keputusan
yang dia ambil, jika keputusan itu salah atau kurang populis maka lawan-lawan
politiknya siap untuk menerkam dia dari belakang. Untuk itu dia sangat
berstrategi, dengan cara memeluk lawan-lawan politiknya. Membuat koalisi, atau
bahkan memuat Seketariat Bersama di DPR. Dengan startegi yang teratur ini dan
tentu saja dengan pengalaman politiknya yang sudah tidak di ragukan ini, sangat
sulit untuk lawan politiknya mau menggulingkan pemerintahannya. Saya berani
bertaruh, dia akan langgeng sampai 2014, walaupun tiap ultah pemerintahannya
akan banyak demo-demo yang “digerakkan” oleh lawan poltiknya.
Beliaupun tipe yang mudah tersinggung, membalas
kritik dengan kritik, suka curhat ke masyarakat. Strategi popularitas yang
digunakan adalah mengambil simpati rakyat untuk di kasihani. Strategi itupun
yang SBY lakukan hingga beliau berhasil menjadi Presiden.Dibalik sifat
melankolis/compliance nya, beliau juga memilki sifat dominance. Hasil didikkan
dari militer membuat beliau juga terkadang bersifat dominance. Beliau pernah mengusir
audience nya saat tertidur dalam pidatonya. Beliau pun melakukan gebrakan KPK,
SekBer di DPR, mencopot jabatan Menkeu Sri Mulyani dengan halus, RUU
jogjakarta, dan wacana pemerintahan lebih dari 2 kali masa jabatan, semua
tindakan-tindakan itu, beliau drive dengan strategi yag baik. Tujuannya semua
senang, semua bahagia (termasuk rakyat tentunya, I hope so) dan pemerintahannya
tetap langgeng. Kita lihat saja bagaimana strategi nya saat menghadapi pemilu
2014. Sangat menarik tentunya, khusunya bagi intern demokrat.(jadi keluar
konteks neh! -_-”).
Bisa saya simpulkan dong, bahwa Pak SBY memiliki tipe kepemimpinan
Compliance-Dominance.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar