BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Olahraga merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia, dengan berolahraga manusia dapat menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuhnya. Salah satunya adalah olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia yaitu
sepakbola.
Bagi bangsa Indonesia, olahraga
sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari semua
lapisan masyarakat. Olahraga ini dapat dimainkan oleh golongan anak-anak sampai
orang dewasa . Selain dijadikan sebagai olahraga rekreasi, peran sepakbola juga
tidak perlu diragukan lagi karena telah mampu membawa bangsa Indonesia ke
puncak prestasi tingkat dunia atau ditingkat asia tenggara. Terbukti dari berbagai
kejuaraan tingkat asia tenggara, Indonesia mampu memboyong beberapa lambang
supremasi bidang olahraga tersebut. Rekor-rekor atas nama Indonesia memang
telah diakui ditingkat asia tenggara oleh tercapainya prestasi yang fenomenal
seperti Indonesia runner up di piala AFF yang tuan rumahnya adalah indonesia.
Dengan adanya prestasi yang membanggakan itu maka sepakbola bukan hanya menjadi
urusan orang-orang PSSI, melainkan juga menjadi urusan masyarakat Indonesia,
baik para pelaku bisnis maupun para penikmat. Berangkat ke luar negeri untuk
mengikuti kejuaraan sepakbola tingkat dunia dengan membawa nama bangsa menjadi
sesuatu yang harus dipersiapkan secara matang yang meliputi berbagai aspek
penunjangnya untuk itu lah pemerintah menjadikan sebagai salah satu dari dari
pembangunan nasional yang tertuang di Undang-undang Sistem Keolahragaan
Nasional no 3 tahun 2005 pasal 4 berbunyi
”Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan
dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan
akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,
martabat, dan kehormatan bangsa.”
Adapun teknik dasar sepakbola
yang harus dikuasai adalah passing, stopping, menggiring bola, menyundul bola,
melempar bola out, serta shotting namun dalam penelitian ini penulis
hanya akan membahas tentang menggiring bola. Disamping memenuhi
keterampilan teknik dasar, seorang pemain sepakbola juga harus mampu
mengimbanginya dengan kondisi fisik seperti kekuatan, kelenturan, daya ledak,
akselerasi dan lain sebagainya. Karena, di dalam permainan sepakbola mempunyai
gerakan-gerakan yang unik dan dinamis dengan melibatkan seluruh anggota tubuh.
Menggiring bola ialah
menggulingkan bola di tanah sambil berlari, Meskipun menggiring dalam keadaan
terpaksa, tetapi setiap pemain sepakbola harus dapat melakukan nya dengan
efektik dan secara baik. Menggiring adalah salah satu teknik
dasar yang memegang peranan penting dalam permainan sepakbola. Dengan
demikian setiap pemain memiliki teknik pengusaan
bola dengan baik dan benar, sangatlah
mudah dalam dalam menentukan keberhasilan suatu tim
atau kesebelasan.
Berdasarkan pengamatan secara
langsung terhadap kemampuan menggiring bola pemain SSB Taruna Merpati
pekanbaru, ada beberapa kekurangan dan kelemahan sebagai berikut:
1.
Masi
banyak pemain pada saat melakukan menggiring bola dengan lambat kerana kurang
nya latihan menggiring yang dilakukan pemain.
2.
Bnayaknya
pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ketika melakukukan menggiring bola jarak
antara bola dengan kaki sangat jauh sehingga lebih muda direbut oleh lawan
3.
Pada
saat melakukan menggiring untuk mempercepat langkah masi ada pemain yang
kehilangan control terhadap bola sebaiknya pada saat pemain mempercepat langkah
bola tetap terkontrol dan tidak terlalu jauh dari kaki oleh sebab itu pemain
pada saat melakukan menggiring bola harus tetap focus terhadap bola.
Dari hasil uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati
masih kurang tepat dan perlu pelatihan
pendukung yang diberikan kepada pemain, sehubungan dengan hal itu pelatih harus
memberikan bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola salah
satu metode yang digunakan adalah latihan variasi. maka penulis tertarik untuk
meneliti dengan judul “Pengaruh Metode Latihan variasi Terhadap Keterampilan
Menggiring Bola Pada Pemain Di SSB Taruna Merpati Pekanbaru”.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut
:
1) Apakah
ada pengaruh pelatih terhadap kemampuan
tehnik dasar pemain SSB Taruna Merpati?
2) Apakah
tehnik dasar menggiring bola pemain SSB Taruna Merpati sudah cukup baik?
3) Apakah
terdapat factor akselerasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemaian
SSB Taruna Merpati Pekanbaru?
4) Apakah
terdapat factor daya ledak terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna
Merpati?
5) Apakah
terdapat factor kekuatan terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain
SSB Taruna Merpati?
6) Apakah
terdapat factor pengaruh kelanturan terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain
di SSB Taruna Merpati ?
7) Apakah ada pengaruh variasi latihan terhadap kemampuan menggiring bola
pada SSB Taruna Merpati?
C. Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
banyaknya masalah, terbatas nya kemampuan, waktu, biaya maka penulis membatasi
masalah, sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh latihan variasi terhadap
keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ?
D. Perumusan Masalah
Sesuai
dengan latar belakang yang dibuat dan agar supaya lebih jelas dan terarah
masalahnya, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat
pengaruh dari metode latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada
pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ?
E. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak di capai pada penelitian ini
adalah sebagai berikut: untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode
latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna
Merpati Pekanbaru.
F. Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini bermanfaat untuk :
1) Bagi
pemain dapat menguasai tehnik dasar
secara baik menggiring bola dengan
metode latihan variasi pada pemain SSB Taruna Merpai Pekanbaru.
2) Bagi
Pelatih diharapkan mampu mencari dan menerapkan berbagai metode yang cocok dalam
permainan olahraga sepakbola
3) Bagi
Sekolah sepakbola diharapkan kepada pengurus club dapat menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung permainan bola kaki sehingga proses latihan dapat
mencapai tujuan yang baik.
4) Bagi
Penulis Guna untuk melengkapi persayaratan dalam menyelesaikan studi S1 pada
Universitas Islam Riau Pekanbaru.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1. Hakikat Metode Latihan Variasi
a
Defenisi
Pengertian latihan dalam terminology asing
sering disebut dengan training,exercise, practice. Beberapa ahli mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian latihan olahraga sebagai berikut:
1.
Proses penyempurnaan berolahraga melalui
pendekatan ilmiah, khusus nya pronsip-prinsip pendidikan secara teratur dan
terancana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan (Hare, 1982)
2.
Program pengembangan atlet untuk bertanding
berupa peningkatan keterampilan dan kapasitas energi ( Bompa, 1999:394)
3.
Proses yang sistematis untuk meningkatkan
kebugaran atlet sesuai cabang olahraga yang dipilih ( Thomson, 1993:61)
Berdasarkan pada bebrapa pengertian latihan tersebut dapat ditarik
konklusi bahwa latihan olaraga pada hakekat nya adalah:
·
Proses sistematis untuk menyempurnakankualitas
kinerja atlet berupa kebugaran,ketrampilan,dan kapasitas energy
·
Memperhatiakan aspek pendidikan
·
Menggunakan pendekatan ilmiah
6
|
Dalam pendapat lain Rothig dalam
buku (Syafruddin 1992:17) menyatakan
bahwa “Latihan menggambarkan suatu proses pengerjaan atau pengolahan
materi latihan seperti keterampilan
gerakan dalam bentuk pelaksanaan yang berulang-ulang dan melalui
tuntutan yang bervariasi dalam pengertian
lainnya ia juga mengatakan bahwa latihan
menunjukan pelaksanaan yang berulang-ulang dari
keterampilan-keterampilan yang terautomatisasi melalui tuntutan-tuntutan yang
lebih dipersulit guna memperbaiki kemampuan fisik.
Sedangkan pendapat Harsono dalam buku Tirtawidjaja (2006:100) bahwa “Latihan adalah proses yang sistematis dari
berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari
kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan.”
Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses
persiapan atlit untuk mencapai prestasi puncak/ terbaik. Dan dalam pergertian
luas, merupakan seluruh proses persiapan atlit yang direncanakan secara teratur
untuk meraih prestasi terbaik.
Variasi
latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan, Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi
lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses
kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru
atau pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau
atlet, agar selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses
pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan
kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
Bentuk latihan variasi latihan dilakukan agar
kegiatan latihan atau pembelajaran tidak membosankan bagi atlet atau peserta
didik dan meningkatkan motivasi bagi atlet untuk mengikuti kegiatan latihan. Lathan
yang dilakukan biasa saja berbentuk perubahan-perubahan dalam pelaksanaan
latihan untuk meningkatkan prestasi atlet, seperti latihan menggiring bola
sambil zig-zag melewati pancang. Pelaksanaan yang dilakukan dengan cara zig-zag
melewati pancang-pancang yang telah disediakan dan diatur jarak nya kedua arah,
kembali ketitik awal. Tujuan nya adalah melakukan kedua cara ini adalah waktu
30 detik.
Tujuan dan manfaat variasi latihan (Moh.
Uzer Usman 2010:84) :
1. Untuk
menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek aspek mengajar yang
relevan.
2. Untuk
memberikan kesempatan bagi perkembangannya, bakat ingin mengetahui dan
menyelidiki pada siswa tentang hal-hal
yang baru.
3. Pengajar
memberikan kesempatan kepada siswa atau atlet untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang di senananginya.
(Tudor,2007-48) menyatakan variaqsi
adalah suatu dari komponen kunci yang diperlukan untuk merangsang penyesuaian
pada respon latihan, periodisasi latihan dapat menurunkan kemenotonan atau
kebosanan dalam latihan dan akhirnya meransang adaptasi fisiologik yang hebat.
b
Prinsip latihan.
1)
Defenisi
Prinsip latihan
beban-lebih(overload).
Prinsip ini menjamin
agar sistem dalam tubuh mendapatkan tekanan dengan besaranya beban makin
meningkat, yang diberikan secara bertahap dalam jangka tertentu. Yang
menekankan pada pembebanan latihan yang semakin berat. Atlit harus selalu
berusaha untuk berlatih dengan beban yang lebih berat dari pada yang mampu
dilakukannya saat itu.
2)
Durasi
Yang dimaksud dengan
durasi adalah lama latihan. Penelitian ini, akan dilaksanakan program latihan
dengan durasi latihan pada setiap pertemuan adalah kira-kira 1 jam lebih.
3)
Repetisi dan set
‘’Repetisi adalah
jumlah ulangan menganggkat suatu beban, sedangkan set adalah suatu rangkain
kegiatan dari satu repetisi.’’ (Sajoto,1995 : 34). Penelitian ini akan dilakukan
dengan durasi 4 menit dan 3 set pada pertemuan pertama, kedua, ketiga. Pada
pertemuan keempat,kelima,keenam durasi 6 menit dan 2 set. Pada pertemuan ketujuh, kedelapandan Sembilan
durasi 9 menit dan 1 set, sedangkan pada pertemuan kesepuluh, sebelas, dan dua
belas durasi 10 menit dan 1 set.
2. Hakikat
Keterampilan Menggiring Bola
a
Defenisi
Keterampilan
adalah kecekatan,
kecakapan atau kemahiran dalam melakukan sesuatu hal atau menggiring bola . Menggiring merupakan salah
satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh
setiap pemain. Menggiring bola adalah gerakan dalam permainan sepakbla
yang mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan
beberapa bagian kaki yang menyentuh bola dengan
cara menggulingkan bola ditanah sembil berlari. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh drs Yanto Kusmanto (1995 : 34) bahwa
: “Menggiring bola dapat diartikan sebagai seni
menggunakan beberapa bagian kaki dalam
menyentuh atau menggulingkan bola terus
menerus ditanah sambil berlari.”
Sedangkan menurut Robert kogert
( 2007 : 51 ) mendefenisikannya sebagai berikut :”Menggiring bola
ialah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain nya dilapangan dengan menggunakan kaki”. lalu
Danny Mielke (2003 : 1 )” mengungkapkan dribble adalah penguasaan bola dengan
kaki saat kamu bergerak di lapangan permainan”. Dan Akros Abidin(2003 : 25 )’’
mendefenisikan menggiring bola ialah berlari bersama bola dengan kaki.’’
Dari hasil uraian
tersebut tentang pengertian menggiring bola
dalam permainan sepakbola , maka jelaslah sudah bahwa
menggiring bola adalah salah satu teknik dasar
yang memegan peranan dalam permainan sepakbola.
Dengan demikian setiap pemain memiliki teknik
pengusaan bola dengan baik dan benar,
sangatlah mudah dalam dalam menentukan keberhasilan
suatu tim atau kesebelasan. Oleh karena itu untuk meningkatkan
keterampilan atau kemampuan dalam perainan
sepakbola khusus dalam teknik dasar
menggiring harus latihan secara teratur serta
sistematis dengan metode atau bentuk
latihan yang tetap.
Dalam hal ini, pemain
harus selalu berusaha membebaskan diri, melindungi bola
dan bergerak maju melakukan gerakan dan tipuan dalam
menggiring bola. Sehubungan dengan hal ini Danny
Mielke (2003 : 1) “ Semakin baik penguasaan bola dan
keterampilan dribble seseorang secara efektif , sumbangan di dalam pertandingan
akan sangat besar”.
b
Teknik Menggiring bola
Menggiring bola merupakan
salah satu teknik yang harus dimilki dan
dikuasai oleh setiap pemain, hal ini sangat
berguna dalam situasi permainan sebab tanpa penguasaan teknik
tersebut pemain tidak dapat bermain dengan baik (Abdul
Rohim 2006 : 19)
Salah satu unsur
yang penting untuk dikuasai oleh seorang
pemain untuk bermain dngan baik, karena teknik
menggiring bola dengan baik sangat berguna dalam
suatu permainan. Teknik menggiring bola dapat dimiliki
atau dikuasai apabila dipelajari dan dilatih
dengan baik pula.
Dalam permainan sepakbola, memiliki bermacam-macam
teknik menggiring bola sebagai berikut :
1)
Menggiring bola dengan sisi kaki bagian dalam
2)
Menggiring bola dengan sisi bagian luar
3) Menggiring
bola dengan kura-kura kaki
Untuk mengetahui
lebih lanjut, maka perlu diuraikan tiga teknik
menggiring bola dalam permainan sepakbola.
Menggiring bola dengan
sisi kaki bagian dalam
Menggiring bola dengan
sisi kaki bagian dalam adalah “menggiring
dengan persentuhan antara bola dengan kaki
bagian sebelah dalam atau, dengan kata lain
bahwa membawa bola dengan kaki dalam.’’Danny
Mielke ( 2003 : 2)
Bagian kaki dalam
baik sekali sebab bagian kaki yang
menyentuh luas daerahnya. Namun demikian gerekan
kedepan sangat lambat akibat posisi kaki
tidak berjalan atau searah dengan gerakan
kaki kedepan.
Untuk menganalisa
teknik pelaksanaan menggiring bola dalam
permainan sepakbola pada umumnya yang
dianalisa adalah sikap dan posisi badan
yang meliputi kaki tumpu, kaki sentuh dan
badan.
Gambar : 1. Menggiring bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam
Sumber ( Rohim
2006 : 8 )
Tehnik dasar menggiring bola
menggunakan sisi bagian dalam kaki
sebagaimanan dikemukakan oleh ( Abdul Rohim, 2006 : 19 ) ada beberapa
tehnik dari sikap tubuh yaitu :
- diawalai
dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan,pandangan ke depan.
- sikap kedua lengan di sampaig badan agak
telentang.
- pergelangan kaki di putar keluar dan di
kunci..
- dorong bola dengan kaki bagian dalam kea
rah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah dan berat badan di bawah
ke depan.
- tumpuan berat badan berada pada kaki yang
tidak digunakan menggunakan menggiring bola.
Menggiring bola
dengan sisi kaki bagian luar atau punggung kaki
Menggunakan sisi kaki bagaian luar
atau punggung kaki untuk melakukan menggiring bola adalah salah satu cara untuk
mengontrol bola. “Keterampilan mengontrol bola ini digunakan ketika pemaian
yang menguasai bola sedang berlari dan mendorong bola sehingga bisa mempertahankan
bola tersebut tetap berada di luar sisi kaki.’’ Danny Mielke ( 2003 : 4
). Dan kembali Abdul Rohim (2006 : 20 ) mengemukan ada 5 cara menggiring bola dengan sisi kaki bagian luar
atau punggung kaki yaitu :
- Di awali sikap berdiri menghadap arah
gerakan,pandangan ke depan.
- Sikap kedua lengan di samping badan agak
telentang.
- Pergelangan kaki di putar kedalam dan
dikunci.
-
Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki
agak terangkat dari tanah.
- Tumpuan berat badan berada pada kaki yang
tidak digunakan menggiring bola.
Gambar : 2. Menggiring bola dengan
menggunakan kaki bagian luar
Sumber ( Rohim
2006 : 21 )
Menggiring bola
dengan kura-kura bagian atas
Menggiring bola
dengan kura-kura bagian atas, tidak seluas
dengan perkenaan menggiring bola dengan
kaki bagian yang lain yang banyak digunakan
dalam permainan. Karena praktis untuk memproleh
kecepatan dalam permainan atau menggiring bola
kedepan secepat mungkin,
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemulah adalah menggunakan
ujung jari kaki saat menggiring bola , tindakan ini tidak saja menyebabkan
sakit pada ujung jari kaki tetapi juga menghilangkan pengontrolan bola terhadap
lawan ,biasa nya sesoarang yang
menggunakan ujung jari kaki adalah seorang yang baru belajar bermain bola.
Danny Mielke ( 2003 : 5 )
mengungkapkan kelebihan dari kura kura kaki adalah “dapat memberikan permukaan
yang datar pad bola dan juga dapat membuat bola bergerak membelok dan
menukik.’’
Gambar : 3. Menggiring bola dengan
menggunakan kaki kura-kura kaki
Sumber ( Rohim
2006 : 15 )
Menggiring bola merupakan tehnik
dasar sepakbola yang harus dikuasai setiap pemain secara baik setiap pelatih
selalu memberikan variasi-variasi latihan yang beragam untuk menciptakan
keluasan berfikir dan kreatifitas setiap pemain berikut ini adalah contoh
gambar variasi menggiring bola.
3.
Variasi Latihan Menggiring Bola
Variasi adalah satu dari komponen
kunci yang diperlukan untuk merangsang penyesuaian pada respon latihan.
Akuisisi keterampilan dan peningkatan kinerja secara cepat ketika tugas baru
pertama kali dilakukan, tetapi kecepatan Dan akuisisi lambat dengan pengulangan
pada rencana latihan atau paradigma pembebanan dengan waktu yang berlebih.
Bahwa variasi latihan yang buruk dan menyebabkan program overtraining, keadaan
ini terjadi jika rangsangan latihan sama diperkenalkan secara regular pada
periode yang lama secara hasil akhir terjadi penurunan atau kinerja yang tetap
dan tidak dapat dijelaskan bentuk dari overtraining.( Bompa,2007:48).
Didalam permainan sepak bola sangat
perlu diterapkan variasi latihan pada tehnik dasar sepakbola untuk
menghilangkan kejenuhan dan kebosanan dan meningkatkan minat para pemain, salah
satu tehnik dasar yang harus diperhatikan adalah menggiring bola, banyak macam
variasi yang diterapkan pelatih untuk meningkatkan ransangan pemain agar
mencapai tujuan yang dicapai. Berikut ini adalah tehnik variasi menggiring
bola:
1. Tehnik menggiring bola berpasangan
2. Menggiring bola dengan lari berantai
memutar dalam bentuk kelompok
3. Tehnik menggiring bola mengikuti
gerakan pemain lain
4. Tehnik menggiring bola zig-zag
Gambar : 4. Tehnik Variasi
Menggiring bola berpasangan
Sumber ( Rohim
2006 : 22 )
Gambar : 5. Tehnik Variasi
Menggiring bola dengan lari berantai memutar dalam bentuk kelompok
Sumber ( Rohim
2006 : 22 )
Gambar : 6. Tehnik Variasi Menggiring
bola dengan mengikuti gerakan pemaian lain.
Sumber ( Rohim
2006 : 23 )
Gambar : 7. Tehnik Variasi
Menggiring bola secara zig-zag
Sumber ( Rohim
2006 : 23 )
4. Sarana
Dan Prasarana Permainan Sepakbola
Dalam
permaianan yang sebenar nya , permainan sepakbola dilalukan pada sebuah
lapangan empat persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
a
Lapangan
Ukuran lapangan sepakbola yang
menjadi standar adalah sebagai berikut :
Gambar 2 :
lapangan sepakbola.
(Sumber :
Danny Mielke, 2003: vii)
1)
Panjang lapangan
sepak bola : 100-110 meter.
3)
Daerah gawang 18,39
x 16,5 meter
4)
Jari – jari
lingkaran tengah 9,15 meter
5)
Penalty dari garis
gawang 11 meter
b
Bola
Standar bola yang di pakai dalam
permainan sepak bola adalah sebagai berikut :
1) Bola
berbentuk bulat/bundar
2) Bola
terbuat dari kulit
3) Berat
bola berkisar antara 410 gram- 450 gram
4) Tekanan
udara dari bola sekitar 0,6 atm – 1,1 atm
(Sumber:
abdul rohim 2006: 6)
c
Kostum
Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk bermain sepakbola selain kipper di antara nya baju, kaos
atau baju olahraga,celana pendek, kaos kaki , sepatu, dan perlindungan tulang
kering. Kipper menggunakan baju olahrga
dan celana pendek atau celana panjang
dengan lapisan bewarna lain nya ,pada siku dan pada pinggul untuk
membedakan nya dari pemain lain dan wasit. Para pemain tidak diperbolehkan
menggunakan perlengkapan pakain lainya yang dianggap dapat membahayakan pemain
lain nya, seperti jam tangan, antic, gelang, kalung, atau bentuk perhiasan lain
nya.
B. Kerangka
Pemikiran
Menggiring merupakan salah
satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh
setiap pemain. Menggiring bola adalah gerakan dalam permainan sepakbola
yang mengandung unsur seni, sebab adanya penggunaan beberapa
bagian kaki yang menyentuh bola dengan cara
menggulingkan bola ditanah sembil berlari. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh drs Yanto Kusmanto (1995 : 34) bahwa :
“Menggiring bola dapat diartikan sebagai seni
menggunakan beberapa bagian kaki dalam
menyentuh atau menggulingkan bola terus
menerus ditanah sambil berlari.”
Sedangkan menurut Robert kogert
( 2007 : 51 ) mendefenisikannya sebagai berikut :”Menggiring bola
ialah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain nya dilapangan dengan menggunakan kaki”. lalu
Danny Mielke (2003 : 1 )” mengungkapkan dribble adalah penguasaan bola dengan
kaki saat kamu bergerak di lapangan permainan”. Dari hasil
uraian tersebut tentang pengertian menggiring
bola dalam permainan sepakbola , maka jelaslah sudah
bahwa menggiring bola adalah salah satu teknik
dasar yang memegan peranan dalam permainan
sepakbola. Dengan demikian setiap pemain memiliki
teknik pengusaan bola dengan baik dan
benar, sangatlah mudah dalam dalam menentukan
keberhasilan suatu tim atau kesebelasan. Oleh karena itu untuk
meningkatkan keterampilan atau kemampuan dalam permainan
sepakbola khusus dalam tehnik dasar
menggirng harus latihan secara terartur serta sistematis dengan metode atau bentik latihan yang tetap.
Variasi
latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan.
Variasi
latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi lebih baik dan
variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses kegiatan latihan.
Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru atau pelatih
dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau atlet, agar
selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses
pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan
kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
Dari
gambaran alur berfikir tersebut, dapat dianalisis bahwa pengaruh dalam
meningkatkan hasil variasi latihan dalam permaianan sepakbola dan menggiring
dalam latihan variasi permaianan
bolakaki dilaksanakan dengan langkah-langkah latihan menggiring. Karena
dipelaksanaan latihan variasi latihan menggiring, tehnik yang digunakan tidak
memiliki standar baku dan termaksud keterampilan setiap individunya, agar
pemaian mempunyai kerakteristik moral yang kuat melalui internal nilai-nilai
yang terkandung di dalam pembelajaran aktivitas permain sepakbola. Seperti
memiliki sikap nsportif,fair play, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab,
percaya diri, dan dapat bekerja sama.
Berdasarkan
kerangka berfikir diatas , penerapan gaya latihan tehnik menggiring didalam
permaianan sepakbola yang dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah yang
sudah diterapkan oleh seorang pelatih, dapat diterapkan disaat pertandingan.
Sketsa/ gambaran dari metode eksperimen.
Latihan variasi (X)
|
Menggiring bola (Y)
|
Berpengaruh
|
Gambar 6 : Analisa
Penelitian Eksperimen
Sumber: Analisis penelitian Eksperimen
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan dari
anggapan dasar dia atas, maka penulis kemukakan hipotesis sebagai berikut : “
Terdapat pengaruh latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada
pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian eksperimen dimana
dengan cara ini penelitian sengaja membangkitkan timbul nya sesuatu kejadian
atau keadaan , kemudian diteliti bagaimana akibat nya, dengan kata lain, menurut Arikunto ( 2006 : 3 ) “Eksperimen adalah
suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal ) antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi dan menyisihkan factor – factor
yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat suatu
akibat perlakuan”.
O1 X
O2
|
Pola: :
keterangan :
O1 : Pre-test(
sebelum eksperimen)
X : Perlakuan/ eksperimen.
O2 : Post
test( sesudah eksperimen)
(Sumber : Arikunto, 2006: 85)
Didalam desain ini observasi
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O1 disebut pre-test, dan
observasi sesudah eksperimen O2 disebut post test. Perbedaan antara
O1 dan O2 yakni O2-O1 diasumsikan
merupakan efek dari treatment atau eksperimen
B. POPULASI
DAN SAMPLE
1. Populasi “Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian . apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian , maka penelitian nya merupakan
penelitian populasi”, Arikunto ( 2006 :
130 ).
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB yang berjumlah 32 orang . untuk
lebih jelas nya dapat dilihat pada table 1 dibawah ini :
Tabel 1 :
populasi pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru.
NO
|
CLUB
|
POPULASI
|
JUMLAH
|
1
|
SSB
Taruna Merpati
|
32
pemain
|
32
|
2.
Sampel
Arikunto ( 2006 : 131 ) “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari
populasi , maka penelitian tersebut disebut penelitian sample. Sample adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti”.
Sampel
penelitian ini adalah sebagian pemain di SSB Taruna Merpati Pekanbaru yang berjumlah 15 pemain. Apa
sebab kita melakukan penelitian sample:
1. Karena
subyek pada sample lebih sedikit dibandingkan dengan populasi maka kerepotannya
tentu berkurang.
2. Apabila
populasi nya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati.
3. Dengan
penelitian sample, maka akan lebih efesien ( dalam arti uang, waktu dan
tenaga).
4. Ada
bahaya dari orang-orang yang mengupulkan data. Karena subyeknya banyak petugas pengumpulan data akan
kelelahansehingga menghilangkan konsentrasi sehingga tidak teliti.
Rumusan
dengan pengambilan data sample,
Dikemukakan
oleh paul ledy:
Z
N=(----)2
(P) (1-p)
e
Dimana
N= ukuran sample
Z=standar skore untuk yang
dipilih
e = sampling error
P= proporsi harus dalam populasi .
C. DEFENISI
OPERASIONAL
Untuk
menghindari kesalahan pahaman tentang judul yang akan di teliti , maka penulis
merasa perlu menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan judul proposal
in
1. Variasi
latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan, Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi
lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses
kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru
atau pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau
atlet, agar selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses
pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan
kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
2. Keterampilan Menggiring bola
adalah kecekatan,
kecakapan atau kemahiran dalam melakukan menggiring bola, menggiring merupakan salah satu
teknik dasar yang memegang peranan dalam permainan sepakbola. Dengan
demikian setiap pemain memiliki teknik pengusaan bola
dengan baik dan benar, sangatlah mudah
dalam dalam menentukan keberhasilan suatu tim atau
kesebelasan. .”kusmanto (1995:34
D. Pengembangan
Intrumen
-Instrument
adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Berbicara tentang jenis-jenis metode dan
instrument pengumpulan data sebenar nya tidak ubah nya dengan berbicara masalah
evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu
dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena
mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Mendasarkan pada pengertian
ini, maka apabila kita menyebut jenis
metode dan alat atau instrumen pengumpulan data, maka sama saja dengan menyebut
alat evaluasi , atu setidak nya hamper seluruh nya sama .
Secara
garis besar, maka alat evaluasi yang digunakan dapat dibagi menjadi dua yaitu
tes dan nontest, disini penulis
menggunakan salah satu bentuk untuk membantu penelitian ini yaitu tes (pre test dan post test).
-Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individualis atau kelompok, Arikunto ( 2006 : 150 ).
Bentuk
tes menggiring bola (dribbling) dari
(Nurhasan, 2001 : 160)
Tujuan
: untuk mengukur keterampilan ,menggiring bola dengan kaki dengan cepat
disertai perubahan arah.
Alat
yang digunakan :
3
buah bola
stopwatch
6
buah rintangan (tongkat)
Tiang
bendera
Kapur
Petunjuk
pelaksanaan :
Pada
aba-aba ‘siap’ testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam
penguasaan kaki nya.
Pada
aba-aba “ya”,testee mulai menggiring bola kea rah kiri melewati rintangan
pertama dan berikut nya sesuai dengan arah panahyang telah ditetap kan sampai
ia melewati garis finish.
Bila
salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaiki nyatanpa menggunakan
anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula
stopwatch tetap jalan.
Bola
digiring oleh kaki kanandan kiri secara bergantian, atau paling tidak salah
satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
Gerakan
tersebut gagal dinyatakan bila:
Testee
menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.
Testee
menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.
Testee
menggunakan anggota badan lain nya selain kaki,untung menggiring bola.
Cara
menskor :
Waktu
yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya”,sampai ia melewati garis
finish. Waktu di catat sampai persepuluh detik.
Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar
4. Tes menggiring bola. Sumber:
Nurhasan, 2001: 161.
E. Tehnik
Pengumpulan Data
Sejalan
dengan metode yang penulis gunakan dalam
penelitian ini, maka tehnik pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Yaitu
tehnik yang digunakan dengan pengamatan langsung ke objek penelitian.
2. Perpustakaan
Tehnik
perpustakaan digunakan untuk mencari dan
mendapat kan informasi tentang defenisi – defenisi , konsep dan teori – teori
yang ada hubungan nya dengan masalah yang akan diteliti.
3. Tes
Dan Pengukuran
Dengan
melakukan tes kepada sampel penelitian, dengan pre-test dan post-test
menggiring bola. dari (Nurhasan, 2001: 160)
F. Teknik
Analisis Data
Didalam metode penelitian telah dijelaskan bahwa
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan telah
dikemukakan bahwa beberapa desaian eksperimen dianataranya telah disertai
dengan rumus. Data yang dianalisa pada penelitian ini adalah data yang berasal
dari penelitian bersifat eksperiment. Untuk memudahkan analisa data , hasil
eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test ome group design, maka rumus
t-test dalam penelitian ini adalah:
T =
Keterangan:
Md = Mean
dari perbedaan pre test dengan post test ( post test-fre test )
Xd =
deviasi masing-masing subyek ( d - Md )
N =
subyek pada sample
d.b =
ditentukan dengan N-1
(suharsimi,2006
: 306 )
|
Abidin, Akros. 2003.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bompa, Tudor. 2007. theory end methedelogy of training.Surabaya: Jaya Cermelang
Kogert,
Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja.Klaten : Macanan Jaya
Cemerlang.
Kusyanto,
Yanto, Drs. 1995. Penuntun Belajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan 2 Untuk
Smu Kelas 2 .Bandung : Ganeca Excad.
Mielke,
Danny. 2003. Dasar-Dasar Sepakbola Cara Yang Lebih Baik Untuk Mempelajarinya.
Jakarta: Pakar Raya.
Nurhasan,
Drs, 2001. Tes dan Pengukuran.Jakarta : Direktorat Jendral
Olahraga.
Rohim,
Abdul. 2006. Bermain Sepakbola.Jakarta : Aneka Ilmu.
Sajoto.
1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta:
Daraha Prize.
Syarfruddin,
Drs. 1992. Pengantar Ilmu Melatih. Padang: FIK UNP.
Tirtawidjaja.
1991. Manusia dan Olahraga.
Bandung: ITB dan Fpok/ Ikip.
Undang-Undang
Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Zulfan Ritonga
dkk.2010. Statistika penelitian.
Pekanbaru: Cendikia Insani Pekanbaru.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar