Sabtu, 01 Maret 2014

HAKIKAT METODE LATIHAN VARIASI

                                                             BAB 1   
                                                    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, dengan berolahraga manusia dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Salah satunya adalah olahraga yang banyak  diminati oleh masyarakat Indonesia yaitu sepakbola.
Bagi bangsa Indonesia, olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari semua lapisan masyarakat. Olahraga ini dapat dimainkan oleh golongan anak-anak sampai orang dewasa . Selain dijadikan sebagai olahraga rekreasi, peran sepakbola juga tidak perlu diragukan lagi karena telah mampu membawa bangsa Indonesia ke puncak prestasi tingkat dunia atau ditingkat asia tenggara. Terbukti dari berbagai kejuaraan tingkat asia tenggara, Indonesia mampu memboyong beberapa lambang supremasi bidang olahraga tersebut. Rekor-rekor atas nama Indonesia memang telah diakui ditingkat asia tenggara oleh tercapainya prestasi yang fenomenal seperti Indonesia runner up di piala AFF yang tuan rumahnya adalah indonesia. Dengan adanya prestasi yang membanggakan itu maka sepakbola bukan hanya menjadi urusan orang-orang PSSI, melainkan juga menjadi urusan masyarakat Indonesia, baik para pelaku bisnis maupun para penikmat. Berangkat ke luar negeri untuk mengikuti kejuaraan sepakbola tingkat dunia dengan membawa nama bangsa menjadi sesuatu yang harus dipersiapkan secara matang yang meliputi berbagai aspek penunjangnya untuk itu lah pemerintah menjadikan sebagai salah satu dari dari pembangunan nasional yang tertuang di Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional no 3  tahun 2005 pasal 4 berbunyi ”Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan  kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.”

Adapun teknik dasar sepakbola  yang harus dikuasai adalah passing, stopping, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola out, serta shotting namun dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang menggiring bola. Disamping memenuhi keterampilan teknik dasar, seorang pemain sepakbola juga harus mampu mengimbanginya dengan kondisi fisik seperti kekuatan, kelenturan, daya ledak, akselerasi dan lain sebagainya. Karena, di dalam permainan sepakbola mempunyai gerakan-gerakan yang unik dan dinamis dengan melibatkan seluruh anggota tubuh.
Menggiring  bola  ialah menggulingkan bola di tanah sambil berlari, Meskipun menggiring dalam keadaan terpaksa, tetapi setiap pemain sepakbola harus dapat melakukan nya dengan efektik dan secara baik. Menggiring adalah salah satu  teknik  dasar  yang  memegang  peranan penting  dalam  permainan  sepakbola. Dengan  demikian  setiap  pemain memiliki  teknik  pengusaan  bola  dengan  baik  dan  benar, sangatlah  mudah  dalam  dalam menentukan  keberhasilan suatu  tim atau kesebelasan.
Berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap kemampuan menggiring bola pemain SSB Taruna Merpati pekanbaru, ada beberapa kekurangan dan kelemahan sebagai berikut:
1.      Masi banyak pemain pada saat melakukan menggiring bola dengan lambat kerana kurang nya latihan menggiring yang dilakukan pemain.
2.      Bnayaknya pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ketika melakukukan menggiring bola jarak antara bola dengan kaki sangat jauh sehingga lebih muda direbut oleh lawan
3.      Pada saat melakukan menggiring untuk mempercepat langkah masi ada pemain yang kehilangan control terhadap bola sebaiknya pada saat pemain mempercepat langkah bola tetap terkontrol dan tidak terlalu jauh dari kaki oleh sebab itu pemain pada saat melakukan menggiring bola harus tetap focus terhadap bola.
Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan  menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati  masih kurang tepat dan perlu pelatihan pendukung yang diberikan kepada pemain, sehubungan dengan hal itu pelatih harus memberikan bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola salah satu metode yang digunakan adalah latihan variasi. maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Metode Latihan variasi Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Pemain Di SSB Taruna Merpati Pekanbaru.


B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1)      Apakah ada pengaruh pelatih terhadap  kemampuan tehnik dasar pemain SSB Taruna Merpati?
2)      Apakah tehnik dasar menggiring bola pemain SSB Taruna Merpati sudah cukup baik?
3)      Apakah terdapat factor akselerasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemaian SSB Taruna Merpati Pekanbaru?
4)      Apakah terdapat factor daya ledak terhadap keterampilan  menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati?
5)      Apakah terdapat factor  kekuatan  terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati?
6)      Apakah terdapat factor pengaruh kelanturan  terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain di SSB Taruna Merpati ?
7)       Apakah ada  pengaruh variasi  latihan terhadap kemampuan menggiring bola pada SSB Taruna Merpati?
C.     Pembatasan Masalah
Berdasarkan banyaknya masalah, terbatas nya kemampuan, waktu, biaya maka penulis membatasi masalah, sebagai berikut: apakah terdapat pengaruh latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ?

D.    Perumusan  Masalah 
Sesuai dengan latar belakang yang dibuat dan agar supaya lebih jelas dan terarah masalahnya, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh dari metode latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru ?
E.     Tujuan  Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak di capai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain SSB Taruna Merpati Pekanbaru.
F.     Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1)      Bagi pemain  dapat menguasai tehnik dasar secara baik  menggiring bola dengan metode latihan variasi pada pemain SSB Taruna Merpai Pekanbaru.
2)      Bagi Pelatih diharapkan mampu mencari dan menerapkan berbagai metode yang cocok dalam permainan olahraga sepakbola
3)      Bagi Sekolah sepakbola diharapkan kepada pengurus club dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung permainan bola kaki sehingga proses latihan dapat mencapai tujuan yang baik.
4)      Bagi Penulis Guna untuk melengkapi persayaratan dalam menyelesaikan studi S1 pada Universitas Islam Riau Pekanbaru.

BAB II
KAJIAN  PUSTAKA
A.    Landasan Teori
1.      Hakikat Metode Latihan Variasi
a        Defenisi
Pengertian latihan dalam terminology asing sering disebut dengan training,exercise, practice. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian latihan olahraga sebagai berikut:
1.      Proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khusus nya pronsip-prinsip pendidikan secara teratur dan terancana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan (Hare, 1982)
2.      Program pengembangan atlet untuk bertanding berupa peningkatan keterampilan dan kapasitas energi ( Bompa, 1999:394)
3.      Proses yang sistematis untuk meningkatkan kebugaran atlet sesuai cabang olahraga yang dipilih ( Thomson, 1993:61)
     Berdasarkan pada bebrapa pengertian latihan tersebut dapat ditarik konklusi bahwa latihan olaraga pada hakekat nya adalah:
·         Proses sistematis untuk menyempurnakankualitas kinerja atlet berupa kebugaran,ketrampilan,dan kapasitas energy
·         Memperhatiakan aspek pendidikan
·         Menggunakan pendekatan ilmiah
6

     Guna mencapai tujuan tersebut diperlukan teori latihan yang didukung berbagai ilmu antara lain filsafah, psikologi olahraga, biomekanika, sejarah, gizi olahraga, PPPK, pertumbuhan dan perkembangan anatomi, fisiologi dan kecakapan melatih.
        Dalam pendapat lain  Rothig dalam buku (Syafruddin 1992:17) menyatakan  bahwa “Latihan menggambarkan suatu proses pengerjaan atau pengolahan materi latihan seperti keterampilan  gerakan dalam bentuk pelaksanaan yang berulang-ulang dan melalui tuntutan yang bervariasi  dalam pengertian lainnya ia juga mengatakan bahwa latihan  menunjukan pelaksanaan yang berulang-ulang dari keterampilan-keterampilan yang terautomatisasi melalui tuntutan-tuntutan yang lebih dipersulit guna memperbaiki kemampuan fisik.
Sedangkan pendapat Harsono dalam buku Tirtawidjaja (2006:100) bahwa  “Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan.”
Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses persiapan atlit untuk mencapai prestasi puncak/ terbaik. Dan dalam pergertian luas, merupakan seluruh proses persiapan atlit yang direncanakan secara teratur untuk meraih prestasi terbaik.
Variasi latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan, Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru atau pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau atlet, agar selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
 Bentuk latihan variasi latihan dilakukan agar kegiatan latihan atau pembelajaran tidak membosankan bagi atlet atau peserta didik dan meningkatkan motivasi bagi atlet untuk mengikuti kegiatan latihan. Lathan yang dilakukan biasa saja berbentuk perubahan-perubahan dalam pelaksanaan latihan untuk meningkatkan prestasi atlet, seperti latihan menggiring bola sambil zig-zag melewati pancang. Pelaksanaan yang dilakukan dengan cara zig-zag melewati pancang-pancang yang telah disediakan dan diatur jarak nya kedua arah, kembali ketitik awal. Tujuan nya adalah melakukan kedua cara ini adalah waktu 30 detik.
Tujuan dan manfaat variasi latihan (Moh. Uzer Usman 2010:84) :
1.      Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek aspek mengajar yang relevan.
2.      Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangannya, bakat ingin mengetahui dan menyelidiki  pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3.      Pengajar memberikan kesempatan kepada siswa atau atlet untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang di senananginya.
(Tudor,2007-48) menyatakan variaqsi adalah suatu dari komponen kunci yang diperlukan untuk merangsang penyesuaian pada respon latihan, periodisasi latihan dapat menurunkan kemenotonan atau kebosanan dalam latihan dan akhirnya meransang adaptasi fisiologik yang hebat.
b        Prinsip latihan.
1)      Defenisi
Prinsip latihan beban-lebih(overload).
Prinsip ini menjamin agar sistem dalam tubuh mendapatkan tekanan dengan besaranya beban makin meningkat, yang diberikan secara bertahap dalam jangka tertentu. Yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin berat. Atlit harus selalu berusaha untuk berlatih dengan beban yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukannya saat itu.
2)      Durasi
Yang dimaksud dengan durasi adalah lama latihan. Penelitian ini, akan dilaksanakan program latihan dengan durasi latihan pada setiap pertemuan adalah kira-kira 1 jam lebih.
3)      Repetisi dan set
‘’Repetisi adalah jumlah ulangan menganggkat suatu beban, sedangkan set adalah suatu rangkain kegiatan dari satu repetisi.’’ (Sajoto,1995 : 34). Penelitian ini akan dilakukan dengan durasi 4 menit dan 3 set pada pertemuan pertama, kedua, ketiga. Pada pertemuan keempat,kelima,keenam durasi 6 menit dan 2 set. Pada  pertemuan ketujuh, kedelapandan Sembilan durasi 9 menit dan 1 set, sedangkan pada pertemuan kesepuluh, sebelas, dan dua belas durasi 10 menit dan 1 set.



2.      Hakikat Keterampilan Menggiring Bola
a        Defenisi
Keterampilan adalah kecekatan, kecakapan atau kemahiran dalam melakukan sesuatu hal atau menggiring bola . Menggiring  merupakan salah satu teknik dasar  dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Menggiring bola adalah gerakan dalam permainan sepakbla  yang  mengandung  unsur  seni, sebab  adanya penggunaan beberapa bagian  kaki yang  menyentuh  bola  dengan cara  menggulingkan  bola ditanah  sembil berlari. Sebagaimana yang  dikemukakan  oleh drs Yanto Kusmanto (1995 : 34)  bahwa : “Menggiring  bola  dapat  diartikan sebagai  seni  menggunakan  beberapa  bagian  kaki  dalam  menyentuh  atau  menggulingkan  bola  terus  menerus  ditanah  sambil  berlari.”
Sedangkan  menurut Robert kogert ( 2007 : 51 )  mendefenisikannya  sebagai berikut :”Menggiring bola ialah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain nya  dilapangan dengan menggunakan kaki”. lalu Danny Mielke (2003 : 1 )” mengungkapkan dribble adalah penguasaan bola dengan kaki saat kamu bergerak di lapangan permainan”. Dan Akros Abidin(2003 : 25 )’’ mendefenisikan menggiring bola ialah berlari bersama bola dengan kaki.’’
Dari  hasil  uraian  tersebut  tentang  pengertian  menggiring  bola  dalam  permainan sepakbola , maka  jelaslah  sudah bahwa  menggiring bola  adalah salah satu  teknik  dasar  yang  memegan  peranan  dalam permainan  sepakbola. Dengan  demikian  setiap  pemain memiliki  teknik  pengusaan  bola  dengan  baik  dan  benar, sangatlah  mudah  dalam  dalam menentukan  keberhasilan suatu  tim atau kesebelasan. Oleh karena itu untuk  meningkatkan keterampilan  atau  kemampuan  dalam perainan  sepakbola  khusus  dalam  teknik  dasar  menggiring  harus  latihan  secara  teratur  serta  sistematis  dengan  metode  atau  bentuk  latihan  yang  tetap.
Dalam  hal ini, pemain  harus  selalu  berusaha  membebaskan diri, melindungi  bola dan  bergerak maju  melakukan gerakan dan  tipuan dalam  menggiring  bola. Sehubungan  dengan  hal  ini  Danny Mielke (2003 : 1) “ Semakin  baik  penguasaan  bola dan keterampilan dribble seseorang secara efektif , sumbangan di dalam pertandingan akan sangat besar”.
b        Teknik Menggiring bola                                                                              
Menggiring  bola merupakan salah satu  teknik  yang  harus  dimilki dan  dikuasai  oleh setiap  pemain, hal  ini  sangat  berguna dalam  situasi  permainan sebab  tanpa penguasaan teknik tersebut  pemain  tidak dapat  bermain  dengan baik (Abdul Rohim 2006 : 19)
Salah  satu  unsur  yang  penting  untuk  dikuasai  oleh  seorang  pemain  untuk  bermain dngan  baik, karena  teknik  menggiring  bola dengan baik sangat  berguna  dalam  suatu  permainan. Teknik  menggiring  bola dapat  dimiliki atau dikuasai  apabila  dipelajari dan  dilatih  dengan  baik  pula.
Dalam permainan sepakbola, memiliki bermacam-macam  teknik menggiring bola sebagai  berikut :
1)    Menggiring  bola  dengan sisi kaki bagian dalam 
2)    Menggiring  bola  dengan sisi bagian luar
3)    Menggiring  bola  dengan   kura-kura kaki
Untuk  mengetahui  lebih  lanjut, maka  perlu  diuraikan tiga  teknik  menggiring bola dalam  permainan sepakbola.
Menggiring  bola  dengan sisi  kaki bagian  dalam          
Menggiring bola  dengan sisi  kaki bagian dalam  adalah  “menggiring  dengan  persentuhan  antara  bola  dengan  kaki  bagian  sebelah  dalam  atau,  dengan  kata lain  bahwa  membawa  bola  dengan  kaki  dalam.’’Danny Mielke ( 2003 : 2)
Bagian  kaki  dalam baik  sekali  sebab  bagian kaki  yang  menyentuh  luas  daerahnya. Namun demikian  gerekan  kedepan  sangat  lambat  akibat  posisi  kaki  tidak  berjalan  atau  searah  dengan  gerakan  kaki  kedepan.
Untuk  menganalisa  teknik  pelaksanaan  menggiring  bola dalam  permainan  sepakbola  pada  umumnya  yang  dianalisa  adalah  sikap  dan  posisi  badan  yang  meliputi  kaki  tumpu, kaki  sentuh  dan  badan.
Gambar : 1. Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam
                              Sumber ( Rohim 2006 : 8 )
        
Tehnik dasar menggiring bola menggunakan sisi bagian dalam kaki  sebagaimanan dikemukakan oleh ( Abdul Rohim, 2006 : 19 ) ada beberapa tehnik dari sikap tubuh yaitu :
-       diawalai dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan,pandangan ke depan.
-      sikap kedua lengan di sampaig badan agak telentang.
-       pergelangan kaki di putar keluar dan di kunci..
-      dorong bola dengan kaki bagian dalam kea rah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah dan berat badan di bawah ke depan.
-      tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggunakan menggiring bola.          
Menggiring  bola  dengan  sisi kaki bagian  luar atau punggung kaki
Menggunakan sisi kaki bagaian luar atau punggung kaki untuk melakukan menggiring bola adalah salah satu cara untuk mengontrol bola. “Keterampilan mengontrol bola ini digunakan ketika pemaian yang menguasai bola sedang berlari dan mendorong bola sehingga bisa  mempertahankan  bola tersebut tetap berada di luar sisi kaki.’’ Danny Mielke ( 2003 : 4 ). Dan kembali Abdul Rohim (2006 : 20 ) mengemukan ada 5 cara  menggiring bola dengan sisi kaki bagian luar atau punggung kaki yaitu :
-      Di awali sikap berdiri menghadap arah gerakan,pandangan ke depan.
-      Sikap kedua lengan di samping badan agak telentang.
-      Pergelangan kaki di putar kedalam dan dikunci.
-     Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak terangkat dari tanah.
-      Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring bola.
Gambar : 2. Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar
                              Sumber ( Rohim 2006 : 21 )      
Menggiring  bola  dengan  kura-kura  bagian  atas
Menggiring  bola  dengan  kura-kura  bagian  atas,  tidak  seluas  dengan  perkenaan  menggiring  bola  dengan  kaki  bagian  yang  lain  yang banyak  digunakan  dalam  permainan. Karena  praktis  untuk  memproleh  kecepatan  dalam  permainan  atau  menggiring  bola  kedepan  secepat  mungkin,  Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemulah adalah menggunakan ujung jari kaki saat menggiring bola , tindakan ini tidak saja menyebabkan sakit pada ujung jari kaki tetapi juga menghilangkan pengontrolan bola terhadap lawan ,biasa nya  sesoarang yang menggunakan ujung jari kaki adalah seorang yang baru belajar bermain bola.
Danny Mielke ( 2003 : 5 ) mengungkapkan kelebihan dari kura kura kaki adalah “dapat memberikan permukaan yang datar pad bola dan juga dapat membuat bola bergerak membelok dan menukik.’’
Gambar : 3. Menggiring bola dengan menggunakan kaki kura-kura kaki
                              Sumber ( Rohim 2006 : 15 )
Menggiring bola merupakan tehnik dasar sepakbola yang harus dikuasai setiap pemain secara baik setiap pelatih selalu memberikan variasi-variasi latihan yang beragam untuk menciptakan keluasan berfikir dan kreatifitas setiap pemain berikut ini adalah contoh gambar variasi menggiring bola.




3.      Variasi Latihan Menggiring Bola
Variasi adalah satu dari komponen kunci yang diperlukan untuk merangsang penyesuaian pada respon latihan. Akuisisi keterampilan dan peningkatan kinerja secara cepat ketika tugas baru pertama kali dilakukan, tetapi kecepatan Dan akuisisi lambat dengan pengulangan pada rencana latihan atau paradigma pembebanan dengan waktu yang berlebih. Bahwa variasi latihan yang buruk dan menyebabkan program overtraining, keadaan ini terjadi jika rangsangan latihan sama diperkenalkan secara regular pada periode yang lama secara hasil akhir terjadi penurunan atau kinerja yang tetap dan tidak dapat dijelaskan bentuk dari overtraining.( Bompa,2007:48).
Didalam permainan sepak bola sangat perlu diterapkan variasi latihan pada tehnik dasar sepakbola untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan dan meningkatkan minat para pemain, salah satu tehnik dasar yang harus diperhatikan adalah menggiring bola, banyak macam variasi yang diterapkan pelatih untuk meningkatkan ransangan pemain agar mencapai tujuan yang dicapai. Berikut ini adalah tehnik variasi menggiring bola:
1.      Tehnik menggiring bola berpasangan
2.      Menggiring bola dengan lari berantai memutar dalam bentuk kelompok
3.      Tehnik menggiring bola mengikuti gerakan pemain lain
4.      Tehnik menggiring bola zig-zag
Gambar : 4. Tehnik Variasi Menggiring bola berpasangan
                              Sumber ( Rohim 2006 : 22 )
Gambar : 5. Tehnik Variasi Menggiring bola dengan lari berantai memutar dalam bentuk kelompok
                              Sumber ( Rohim 2006 : 22 )
Gambar : 6. Tehnik Variasi Menggiring bola dengan mengikuti gerakan pemaian lain.
                              Sumber ( Rohim 2006 : 23 )

Gambar : 7. Tehnik Variasi Menggiring bola secara zig-zag
                              Sumber ( Rohim 2006 : 23 )

4.      Sarana Dan Prasarana Permainan Sepakbola
Dalam permaianan yang sebenar nya , permainan sepakbola dilalukan pada sebuah lapangan empat persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
a         Lapangan
             Ukuran lapangan sepakbola yang menjadi standar adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : lapangan sepakbola.
(Sumber : Danny Mielke, 2003: vii)
1)      Panjang lapangan sepak bola : 100-110 meter.
2)      Lebar lapangan sepak bola : 64-74 meter. 
3)      Daerah gawang 18,39 x 16,5 meter
4)      Jari – jari lingkaran tengah 9,15 meter
5)      Penalty dari garis gawang 11 meter
b        Bola    
        Standar bola yang di pakai dalam permainan sepak bola adalah sebagai berikut :
1)      Bola berbentuk bulat/bundar
2)      Bola terbuat dari kulit
3)      Berat bola berkisar antara 410 gram- 450 gram
4)      Tekanan udara dari bola sekitar 0,6 atm – 1,1 atm
(Sumber: abdul rohim 2006: 6)
c         Kostum
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk bermain sepakbola selain kipper di antara nya baju, kaos atau baju olahraga,celana pendek, kaos kaki , sepatu, dan perlindungan tulang kering. Kipper menggunakan baju olahrga  dan celana pendek atau celana panjang  dengan lapisan bewarna lain nya ,pada siku dan pada pinggul untuk membedakan nya dari pemain lain dan wasit. Para pemain tidak diperbolehkan menggunakan perlengkapan pakain lainya yang dianggap dapat membahayakan pemain lain nya, seperti jam tangan, antic, gelang, kalung, atau bentuk perhiasan lain nya.
B.     Kerangka Pemikiran
Menggiring  merupakan salah satu teknik dasar  dalam permainan sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Menggiring bola adalah gerakan dalam permainan sepakbola  yang  mengandung  unsur  seni, sebab  adanya penggunaan beberapa bagian  kaki yang  menyentuh  bola  dengan cara  menggulingkan  bola ditanah  sembil berlari. Sebagaimana yang  dikemukakan  oleh drs Yanto Kusmanto (1995 : 34)  bahwa : “Menggiring  bola  dapat  diartikan sebagai  seni  menggunakan  beberapa  bagian  kaki  dalam  menyentuh  atau  menggulingkan  bola  terus  menerus  ditanah  sambil  berlari.”
Sedangkan  menurut Robert kogert ( 2007 : 51 )  mendefenisikannya  sebagai berikut :”Menggiring bola ialah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain nya  dilapangan dengan menggunakan kaki”. lalu Danny Mielke (2003 : 1 )” mengungkapkan dribble adalah penguasaan bola dengan kaki saat kamu bergerak di lapangan permainan”. Dari  hasil  uraian  tersebut  tentang  pengertian  menggiring  bola  dalam  permainan sepakbola , maka  jelaslah  sudah bahwa  menggiring bola  adalah salah satu  teknik  dasar  yang  memegan  peranan  dalam permainan  sepakbola. Dengan  demikian  setiap  pemain memiliki  teknik  pengusaan  bola  dengan  baik  dan  benar, sangatlah  mudah  dalam  dalam menentukan  keberhasilan suatu  tim atau kesebelasan. Oleh karena itu untuk  meningkatkan keterampilan  atau kemampuan dalam permainan sepakbola  khusus dalam tehnik dasar menggirng harus latihan secara terartur serta sistematis  dengan metode atau bentik latihan yang tetap.
  Variasi latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru atau pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau atlet, agar selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
Dari gambaran alur berfikir tersebut, dapat dianalisis bahwa pengaruh dalam meningkatkan hasil variasi latihan dalam permaianan sepakbola dan menggiring dalam latihan variasi  permaianan bolakaki dilaksanakan dengan langkah-langkah latihan menggiring. Karena dipelaksanaan latihan variasi latihan menggiring, tehnik yang digunakan tidak memiliki standar baku dan termaksud keterampilan setiap individunya, agar pemaian mempunyai kerakteristik moral yang kuat melalui internal nilai-nilai yang terkandung di dalam pembelajaran aktivitas permain sepakbola. Seperti memiliki sikap nsportif,fair play, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, percaya diri, dan dapat bekerja sama.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas , penerapan gaya latihan tehnik menggiring didalam permaianan sepakbola yang dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah yang sudah diterapkan oleh seorang pelatih, dapat diterapkan disaat pertandingan.
                                  Sketsa/ gambaran dari metode eksperimen.

Latihan variasi     (X)
Menggiring bola (Y)
Berpengaruh
 

         
                            Gambar 6 : Analisa Penelitian Eksperimen
Sumber: Analisis penelitian Eksperimen
C.     HIPOTESIS
Berdasarkan dari anggapan dasar dia atas, maka penulis kemukakan hipotesis sebagai berikut : “ Terdapat pengaruh latihan variasi terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain  SSB Taruna Merpati Pekanbaru.


                                                    BAB III
                                 METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian eksperimen dimana dengan cara ini penelitian sengaja membangkitkan timbul nya sesuatu kejadian atau keadaan , kemudian diteliti bagaimana akibat nya, dengan kata lain, menurut  Arikunto ( 2006 : 3 ) “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat  (hubungan kausal ) antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi dan menyisihkan factor – factor yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat suatu akibat  perlakuan”.
O1 X O2

Desain 2: pre-test and post-test group
Pola:               :
keterangan      :
O1                   :           Pre-test( sebelum eksperimen)
X                    :           Perlakuan/ eksperimen.
O2                   :           Post test( sesudah eksperimen)
(Sumber : Arikunto, 2006: 85)
Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O1 disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen O2 disebut post test. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2-O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen
B.     POPULASI DAN SAMPLE
     1.      Populasi                                                                                                                     “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian . apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian , maka penelitian nya merupakan penelitian populasi”,  Arikunto ( 2006 : 130 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB yang berjumlah 32 orang . untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada table 1 dibawah ini :
Tabel  1  : populasi pemain  SSB Taruna Merpati Pekanbaru.
NO
CLUB
POPULASI
JUMLAH
1
SSB Taruna Merpati
32 pemain
       32

       2.      Sampel
            Arikunto ( 2006 : 131 )  “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi , maka penelitian tersebut disebut penelitian sample.  Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Sampel penelitian ini adalah sebagian pemain di SSB Taruna Merpati   Pekanbaru yang berjumlah 15 pemain. Apa sebab kita melakukan penelitian sample:
1.      Karena subyek pada sample lebih sedikit dibandingkan dengan populasi maka kerepotannya tentu berkurang.
2.      Apabila populasi nya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati.
3.      Dengan penelitian sample, maka akan lebih efesien ( dalam arti uang, waktu dan tenaga).
4.      Ada bahaya dari orang-orang yang mengupulkan data. Karena subyeknya banyak  petugas pengumpulan data akan kelelahansehingga menghilangkan konsentrasi sehingga tidak teliti.
Rumusan dengan pengambilan data sample,
Dikemukakan oleh paul ledy:
        Z
N=(----)2 (P) (1-p)
       e
Dimana N= ukuran sample
              Z=standar skore untuk yang dipilih
             e = sampling error
             P= proporsi harus dalam populasi .
C.    DEFENISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahan pahaman tentang judul yang akan di teliti , maka penulis merasa perlu menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan judul proposal in
1.      Variasi latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan, Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru atau pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau atlet, agar selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta menguruangi kejenuhan dan kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
2.      Keterampilan Menggiring  bola  adalah kecekatan, kecakapan atau kemahiran dalam melakukan menggiring bola, menggiring merupakan salah satu  teknik  dasar  yang  memegang  peranan  dalam  permainan  sepakbola. Dengan  demikian  setiap  pemain memiliki  teknik  pengusaan bola  dengan  baik  dan  benar, sangatlah  mudah  dalam  dalam menentukan  keberhasilan suatu  tim atau kesebelasan. .”kusmanto (1995:34
D.    Pengembangan Intrumen
-Instrument adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.  Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrument pengumpulan data sebenar nya tidak ubah nya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan  standar  atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Mendasarkan pada pengertian ini, maka apabila kita menyebut  jenis metode dan alat atau instrumen pengumpulan data, maka sama saja dengan menyebut alat evaluasi , atu setidak nya hamper seluruh nya sama .
Secara garis besar, maka alat evaluasi yang digunakan dapat dibagi menjadi dua yaitu tes dan nontest, disini penulis menggunakan salah satu bentuk untuk membantu penelitian ini yaitu tes (pre test dan post test).
-Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individualis atau kelompok, Arikunto ( 2006 : 150 ).
Bentuk tes menggiring bola (dribbling) dari (Nurhasan, 2001 : 160)
Tujuan : untuk mengukur keterampilan ,menggiring bola dengan kaki dengan cepat disertai perubahan arah.
Alat yang digunakan :
3 buah bola
stopwatch
6 buah rintangan (tongkat)
Tiang bendera
Kapur

Petunjuk pelaksanaan :
Pada aba-aba ‘siap’ testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan kaki nya.
Pada aba-aba “ya”,testee mulai menggiring bola kea rah kiri melewati rintangan pertama dan berikut nya sesuai dengan arah panahyang telah ditetap kan sampai ia melewati garis finish.
Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaiki nyatanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat kesalahan terjadi dan selama itu pula stopwatch tetap jalan.
Bola digiring oleh kaki kanandan kiri secara bergantian, atau paling tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
Gerakan tersebut gagal dinyatakan bila:
Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja.
Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.
Testee menggunakan anggota badan lain nya selain kaki,untung menggiring bola.
Cara menskor :
Waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya”,sampai ia melewati garis finish. Waktu di catat sampai persepuluh detik.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
                                        Gambar 4. Tes menggiring bola. Sumber: Nurhasan, 2001: 161. 

E.     Tehnik Pengumpulan Data
Sejalan dengan metode yang penulis  gunakan dalam penelitian ini, maka tehnik pengumpulan data  yang digunakan adalah sebagai berikut.
1.      Observasi
Yaitu tehnik yang digunakan dengan pengamatan langsung ke objek penelitian.
2.      Perpustakaan
Tehnik perpustakaan digunakan untuk mencari  dan mendapat kan informasi tentang defenisi – defenisi , konsep dan teori – teori yang ada hubungan nya dengan masalah yang akan diteliti.
3.      Tes Dan Pengukuran
Dengan melakukan tes kepada sampel penelitian, dengan pre-test dan post-test menggiring bola. dari (Nurhasan, 2001: 160)

F.     Teknik Analisis Data
Didalam metode penelitian telah dijelaskan bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan telah dikemukakan bahwa beberapa desaian eksperimen dianataranya telah disertai dengan rumus. Data yang dianalisa pada penelitian ini adalah data yang berasal dari penelitian bersifat eksperiment. Untuk memudahkan analisa data , hasil eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test ome group design, maka rumus t-test dalam penelitian ini adalah:
                                  T
Keterangan:
    Md = Mean dari perbedaan pre test dengan post test ( post test-fre test )
 = jumlah kuadrat devisiasi
     Xd = deviasi masing-masing subyek ( d - Md )
      N  =   subyek pada sample
     d.b = ditentukan dengan N-1
        (suharsimi,2006 : 306 )                                                                          
                          

                   DAFTAR PUSTAKA 
Abidin, Akros. 2003.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bompa, Tudor. 2007. theory end methedelogy of training.Surabaya: Jaya Cermelang
Kogert, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja.Klaten : Macanan Jaya Cemerlang.

Kusyanto, Yanto, Drs. 1995. Penuntun Belajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan 2 Untuk Smu Kelas 2 .Bandung : Ganeca Excad.

Mielke, Danny. 2003. Dasar-Dasar Sepakbola Cara Yang Lebih Baik Untuk Mempelajarinya. Jakarta: Pakar Raya.

Nurhasan, Drs, 2001. Tes dan Pengukuran.Jakarta : Direktorat Jendral
Olahraga.

Rohim, Abdul. 2006. Bermain Sepakbola.Jakarta : Aneka Ilmu.
Sajoto. 1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Daraha Prize.

Syarfruddin, Drs. 1992. Pengantar Ilmu Melatih. Padang: FIK UNP.
Tirtawidjaja. 1991.  Manusia dan Olahraga. Bandung:  ITB dan Fpok/ Ikip.
Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Zulfan Ritonga dkk.2010. Statistika penelitian. Pekanbaru: Cendikia Insani Pekanbaru.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar